Subscribe:

Pages

Jupe, Bukan Manusia

Maksudnya? Julia Perez? Dia bukan manusia? Hah? Hohoho. Tenang dong, gak usah heboh gitu. Jupe disini bukan Julia Perez. Tapi nama dari salah satu monyet piaraan temen-temen di camp tempat gw eksplorasi. Gayanya sama-sama erotis kan?



Warning : Postingan ini banyak gambarnya. Maaf buat para fakir bandwith….

Awalnya, sepasang anak monyet yang ditemukan terpisah dari induknya itu dikasih nama Ali dan Paulus. Penamaan itu untuk menghormati meninggalnya 2 rekan pekerja beberapa bulan yang lalu akibat terkena malaria di camp ini. Untunglah seorang teman pekerja yang sedikit tau ilmu agama menyarankan penggantian nama. Alasannya, Ali adalah Khalifah yang dihormati kaum Muslim, dan Paulus adalah salah satu pengikut utama Yesus yang dihormati kaum Nasrani. Rasanya kurang etis kalo monyet dianugerahkan nama dua tokoh besar peradaban manusia itu.

Akhirnya, dikasihlah nama Jupe dan Jupi. Nama ini diambil dari nama daerah lokasi camp kita, yaitu Jepu-Jepu. Jepu-Jepu ini sendiri dulu hingga akhir tahun 80-an adalah suatu desa nelayan terpencil namun cukup ramai. Tetapi wabah malaria dan diare menyerang desa ini, sehingga nyaris seluruh penduduknya meninggal dunia. Penduduk yang selamat mengungsi ke tempat lain. Tinggallah sebuah desa mati, dengan rumah-rumah hancur dan beberapa kuburan acak. Seorang pekerja bahkan sempat tidak sengaja menginjak tengkorak manusia di sekitar camp.

Kembali ke sepasang anak monyet bernama Jupe-Jupi. Keadaannya di camp sangat unik. Kadang disayang, kadang disiksa. Tapi, disiksa bagaimanapun, dua monyet ini selalu kembali ke pangkuan ibu pertiwi, alias menetap di camp. Mungkin karena sudah terlalu terbiasa dengan manusia, mereka sudah gak punya nyali lagi untuk hidup liar di hutan di sekeliling camp. Mereka sangat akrab dengan para penghuni camp, dan paling seneng kalo diajar akrobatik (misalnya dengan mengikat tangan dan kakinya pake karet, mengangkat ekornya terus diputer-puter di udara, dll). Dasar monyet bodoh.



Pernah suatu hari, dua anak monyet ini tersesat. Seluruh penghuni camp menyusuri hutan untuk mencarinya. Begitu ketemu, Jupe-Jupi terlihat sangat ketakutan. Mereka memeluk penemunya, bahkan hingga malam gak mau melepaskan diri dari pekerja yang menemukannya itu. So romantic….

Kebersihannya? Cukup terjaga. Seminggu dua kali, Jupe-Jupi dimandiin. Gampang kok mandiinnya. Cuma dipegang erat (soalnya dia pasti meronta-ronta), trus disemprot air pake selang, trus disabunin, trus disemprot lagi. Beres deh. Mereka bakal menggigil sesaat, tapi 20 menit kemudian udah seger dan wangi.





Tingkah mereka cukup unik. Kalau lagi baik, mereka sangat manja dan seneng digelitik layaknya seekor kucing. Di malam hari, semua penghuni camp rela berbagi tempat tidur gantung mereka dengan monyet-monyet itu. Jupe-Jupi pun sering makan bersama 3 ekor kucing yang juga menjadi penghuni camp itu. Tapi kalo bandelnya kambuh, beuuhh. Rese. Makanan kucing mereka rebut. Bahkan, kucing yang berbadan lebih besar sering mereka keroyok. Baju di jemuran mereka jatuhin. Makanan mereka injek-injek. Rokok mereka bawa lari. Minuman mereka seruput. Bikin gemes lah pokoknya.









Contohnya kemaren. Jatah sarapan para penghuni camp dengan brutalnya diinjek-injek sampe tidak layak makan. Dengan kejam, gw menangkap si Jupe. Seorang pekerja logistik menyemprotkan sambal ABC selera pedas ke dalam mulutnya. Mampus…. Jupe langsung megap-megap kepedesan, dan berlari menegak air minum….. Rasain!!!! Wakakakak….