Postingan ini adalah Nasehat untuk jiwaku, mudah-mudahan bermanfaat juga bagi Anda.
Mengingat dan mengenang masalalu yang menyedihkan adalah pekerjaan bodoh bahkan bisa disebut gila. Kesedihan dan kesnetapaan dengan mengingat masa lalu akan mematikan semangat, memadamkan tekad, dan memupuskan masa depan. Bagi orang yang cerdas, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Biarlah segala kesedihan berlalu, biarlah kita mengingat kebahagiaan saja. Karena demikian kita akan merasa lingkungan kita, teman, pasangan, keluarga adalah orang-orang yang membahagiakan. Kita akan merasa dirahmati seluruh perjalanan hidup ini. Toh dengan mengingat kesedihan dan kegalauan tidak dapat mengembalikan dan memperbaiki yang lalu, karena memang semua sudah berlalu.
Katakan dihatimu untuk setiap jiwa dihadapanmu, “engkaulah orang yang akan membahagiakanku”, dan engkau akan tersenyum ikhlas karenanya. Biarlah segala kebaikan yang terngiang selau, biarlah yang teringat hikmah dari setiap kejadian. Kita pernah juga membuat orang lain, sedih, nestapa, ill feel, gondok, dan bete dan juga berharap orang tersebut mau melupakan dan memaafkan kita.
Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan justru hanya disibukkan masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Orang yang berpikiran jernih tidak tidak akan pernah melihat dan menoleh kebelakang. Biarlah angin berhembus kedepan, biaralah air mengalir dari hulu ke hilir, biarlah kafilah meneruskan perjalanan dan biarkanlah hati berbahagia dengan cita masa depan yang menyenangkan.
Curhatku tentang Keabahagian adalah pekerjaan dan keterampilan hati