oleh Tarmizi, B.Sc, S.Pd.
Tanaman jahe memang banyak gunanya. Mulai dari bumbu dapur, obat,kosmetika, campuran biskuit, hingga bahan baku minuman "wine”. Selain menyehatkan, wine jahe bise dijadikan produk industri rumah.
Tanaman jahe (Zingiber officinale Rose) merupakan tanaman tahun yang berbatang semu dan tumbuh tegak dengan tinggi 30-100 cm, Nilai tanaman ini terdapat pada bagian rimpangnya (rizoma). Dari rimpang ini dapat dihasilkan minyak atsiri sekitar 1,5-3%
dan oleoreain 3% yang sangat bermanfaat bagi manusia sebagai bahan baku kosmetik, obat-obatan, penyegar dan penambah cita rasa makanan.
Mengingat kegunaannya yang begitu banyak, jahe dapat dimasukkan sebagai salah satu mata dagangan yang cukup potenaial, baik untuk kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri. Sejalan dengan meningkatnya industri minuman makanan dan farmasi di Indonesia, maka rimpang jahe sangat dibutuhkan sebagai bahan baku. Peluang inilah yang harus dimanfaatkan petani sebaik-baiknya ,
Di negara-negara barat, rimpang jahe banyak dipakai sebegai campuran dalam industri pembuatan roti, biakuit dan bumbu masak. Selain itu, juga diproduksi dalam bentuk minuman beralkohol seperti dalam pembuatan minuman bir atau Wine.
Memang, umumnya jenis minuman bir memakai bahan baku dari dari buah anggur yang difermentasi dengan ragi dalam waktu tertentu. Cara ini mulanya dipakai untuk memberikan nilai tambah pada buah anggur.
Dalam rangka meningkatkan dayaguna jahe, tak ada selahnya bila kita coba membuat minumen yang diolah dari dari rimpang jahe, yang pengolahannya meniru pembuatan wine dari buah anggur.
Jenis jahe yang dipakai
Di nusantara ini umumnya dikenal dua Jenis jahe, yaitu jahe gajah (yang dijuluki pula jahe badak) dan jahe emprit (disebut juga jahe Sunti). Dari kedua Jenis jahe ini yang baik digunakan untuk bahan baku pembuatan minuman adalah jahe gajah, karena kandungan minyak atsirinya sangat rendah, Minyrak atsiri, :inilah yang mempengaruhi tingkat kepedesan rasa wine.
Selain pemilihan jenis jahe, umurnya pun diperhatikan. Yang paling baik pada tanaman umur 4-6 bulan, pada saat itu kadar serat dan tingkat kepedasannya belum begitu tinggi, sehingga dapat memenuhi selera konsumen.
Kandungan Alkhohol
Sesuai dengan peraturan, yang termasuk minuman keras golongan A yaitu yang mengandung alkohol 1-5%. sedangkan berdasarkan standar industri, minuman yang dikategorikan sebagai.obat (anggur obat) memiliki kandungan alkohol 9-18%.
Dari hasil percobaan yang dilakukan menurut standar tertentu, diperoleh data bahwa dengan perlakuan memberi gula sebanyak 30% per volume dari jahe yang difermentuai 15 hari, akan memberikan hasil/rasa wine paling disukai. Dengan kandungan alkohol sekitar 1,49%. Wine ini termaauk layak dikonsumsi.
Warna wine
Warna wine ditentukan oleh bahan daaus dan kepekatan Iarutan gula. Umumnya, warna yang didapat mulai dari bening, kuning kecokletan sampai coklat terang. Dari gradasi warna tersebut, wine jernih atau bening dengan rasa manis yang paling disukai konsumen, sedangkan rasa asam (masam), asin dan yang agak pedas kurang disukai karena rasanya kurang harmonis.
Cara Membuat wine jahe
Untuk membuat wine jahe yang enak dan segar, terlebih dahulu disiapkan bahan-bahan, yakni rimpang jahe segar berusia 4-6 bulan, gula pasir, asam sitrat, nutrisi dan air bersih secukupnya. Sebelum membuat wine, siapkan starter yang berfungsi sebagai media pertumbuhan khamir dalam proses peragian(fermentasi) dari jahe untuk dijadikan wine. Sari jahe dibuat dengan perbandingan air dan rimpang !banding satu. Tambakkan 5% gula pasir dari dari jahe, masukkan dalam botol dan sterilken pada suhu 121 derajad Celsius selama 15 menit. Bila sudah dingin, botol tadi disimpan pada suha ruang selama 24 Jam. Setelah masa inkubasi dalam ruang sudah lewet, stater ini siap digunakan sebagai pencampur dari jahe untuk pambuatan .wine jahe dengan proses fermentasi.
Selesai proses pembuatan starter, maka pembuatan wine yang sebenarnya dimulai. Rimpang jahe yang telah disiapkan dicuci bersih dan dikupas kulitnya. Setelah dipotong dadu dan ditambah air sebanyak 3x berat jahe, panaskan 80-90 derajad selama 15 menit, kemudian angkat.
Bila sudah dingin, rebusan rimpang diblender hingga hancur agar mudah disaring dengan kain bersih. Tambahkan gula paair sebanyak 3x dari volume dari jahea dan sedikit nutrisi agar terjadi keharmonisan rasa, jangan lupa menambahkan sedikit asam aitrat, baru kemudian dimasukkan ke botol. Seleasi itu, lakukan sterilisasi pada suhu 121 derajad Celsius selama 15 menit, angkat Ialu dinginkan.
Larutan yang sudah dingin ini kemudian dicampur dengan stater yang telah disiapkan sebelumnya. Tujuannya untuk merombak gula menjadi alkohol. Lakukan proses peragian ini pada suhu kamar selama 15 hari atau sampai gelembung karbondioksida (CO2) habis. Nah, selesailah prosesnya. Selamat mencoba, semoge sukses!
Tarmizi, B.Sc, S.Pd (Alumni ATIP & UTN)
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernamazingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.
Sejarah
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Manfaat
Di balik rasanya yang pedas, jahe mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe, permen jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Jahe juga banyak digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan. Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak.
Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.
Jahe Merah
Tanpa proses kimiawi, tanaman ini sendiri sudah kaya dengan kandungan kimia, antara lain gingerol dan minyak terbang, limonene, 1,8 cineole, l0 dehydrogingerdione, 6-gingerdione, arginine, alpha linolenic acid, aspartic, betha-sitosterol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid, farnesal, farnesene, dan farnesol.
Unsur 1,8 cineole pada jahe merah membuatnya mampu mengatasi ejakulasi prematur, sementara anestetik antikholinesterase mampu merangsang aktivitas saraf pusat dan merangsang ereksi.
Jahe juga mampu mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Unsur farnesal yang terkandung dalam tanaman ini juga mampu mencegah proses penuaan karena merangsang regenerasi sel kulit.
Untuk mengobati batuk kering yang tak kunjung sembuh, Anda hanya perlu mengunyah jahe ini dan menelan airnya. Sementara untuk luka lecet, dapat disembuhkan dengan cara menempelkan tumbukan jahe ke luka tersebut. Hal sama bisa dilakukan untuk jenis luka terkena tikaman, luka terkena duri dan gatal-gatal. Khusus untuk luka bekas gigitan ular, tumbukan jahe tersebut perlu dibubuhi garam sedikit dan selanjutnya diletakkan di luka tersebut.
Sementara untuk mendapatkan efek bugar atau obat kuat bisa diperoleh dengan cara meminum air rebusan jahe. Sedangkan untuk menambah gairah seksual, Anda dapat mencampur jahe dengan lengkuas, mengkudu, lada, telur ayam kampung dan garam dapur. Menurut informasi yang dilansir dari mahkotadewa.com, pembuatan ramuan dilakukan dengan cara menumbuk halus lengkuas, jahe dan lada. Kemudian air buah mengkudu ditambahkan beserta air rebusan. Setelah itu, campuran ini disaring hingga menjadi satu gelas air ramuan, bubuhi garam dan aduk rata. Air dalam gelas ini selanjutnya dibagi menjadi dua bagian dan masing-masing ditambah satu kuning telur ayam kampung, diaduk rata dan siap dikonsumsi oleh suami dan istri yang memerlukannya. Bisa juga ditambahkan satu sendok makan madu untuk masing-masing ramuan itu.
Penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan campuran jahe merah adalah kolera. Seperti halnya ramuan untuk penambah gairah seksual, ramuan untuk kolera perlu dicampur dengan bahan lain. Selain jahe merah, ramuan untuk kolera perlu ditambah bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, kulit manis, cuka jawa, tawas, garam dapur, teh, gula halus, minyak poko, dan kayu putih.
Caranya, bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, jahe merah dan kulit manis direbus dengan 1,5 liter air hingga air tersisa separuh. Kemudian dibubuhi cuka jawa, tawas, garam dapur dan teh. Selanjutnya, air ramuan tersebut disaring dan ditambah gula halus beserta minyak poko dan kayu putih. Sebelum diminum, ramuan ini sebaiknya dikocok dulu.
Sources : artikel