Secara ilmu kedokteran Sakit kepala digolongkan menjadi dua jenis: sakit kepala primer dan sekunder. Pada sakit kepala primer, rasa sakit itu sendirilah penyakitnya. Sakit kepala sekunder disebabkan oleh masalah medis lain.
"Secara umum, sakit kepala yang diderita kebanyakan orang dipicu oleh ketegangan otot atau stres yang akan hilang jika Anda mengkonsumsi obat peredamnya," kata Dokter Spesialis Syaraf Rumah Sakit Mayapada, Dr. Hartono Prabowo SpBS kepada wartawan di RS Mayapada Tangerang, Kamis (9/2).
Dr. Hartono menjelaskan bahwa sakit kepala adalah keluhan yang sangat umum dan pernah dirasakan oleh hampir semua orang. Gangguan ini dikeluhkan oleh sekitar 70 persen pasien yang datang berkunjung ke tempat praktik dokter untuk periksa.
'Jadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan jika Anda terserang sakit kepala. Alih-alih jika terlalu dipirkan akan membuat kepanikan / stres yang makin berbahaya," jelas Dr. Hartono.
Berdasarkan data statistik sekitar 90 persen keluhan sakit kepala di seluruh dunia tidak memiliki penyebab yang jelas dan tidak membutuhkan penanganan khusus karena bukan merupakan suatu gejala penyakit.
Menurut Dr. Hartono, sakit kepala yang bukan merupakan gejala penyakit tertentu sering dikaitkan dengan sakit kepala primer. Hal ini dipicu oleh stres yang mengakibatkan ketegangan pada otot-otot disekitar kepala.
Sedangkan untuk sakit kepala yang merupakan gejala penyakit tertentu seperti stroke, jantung, diabetes bahkan tumor kepala itu biasanya disebut sakit kepala skunder yang harus diperhatikan dan tangani secara serius.
"Sakit kepala yang dipicu oleh penyakit-penyakit serius perbandingannya tidak lebih dari 10 persen dari semua kasus sakit kepala yang ditangani dokter," ungkap Dr. Hartono.
"Nyeri kepala sebelah seringkali langsung dikira migrain, padahal hanya sakit kepala yang dipicu oleh ketegangan otot karena stres. Kalau dibawa kerja atau nonton TV gejalanya hilang, pasti cuma stres karena kalau migrain itu gangguan saraf yang pasti punya gejala penyerta. Tidak gampang hilang begitu saja," pungkas Dr. Hartono. [mor]